Pembahasan Tuntas konsep kewirausahaan (Pengertian, Karateristik, Nilai dan perilaku kewirausahaan)
Kewirausahaan
adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa
Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di
Indonesia diberi nama kewirausahaan .
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis
yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil
risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan
tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil
mungkin tingkat kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk
membuka lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak
mem-PHK karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau
jalan terbaiknya adalah mengandalkan sektor pendidikan utnuk mengubah pola
pikir lulusannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja
sendiri alias menjadi wirausahawan mandiri.
Dalam
kehidupan sehari-hari, masih banyak oang yang menafsirkan dan memandang bahwa
kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru dilakukan ‘usahawan” atau
“wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap
kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya
dimiliki oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang
berpikir kreatif dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun
masyarakat umum seperti petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa,
guru, dan pimpinan organisasi lainnya.
1. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental
dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam usaha untuk memajukan karya baktinya
dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain
itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan menurut
Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship
(1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu
value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acad Sanusi,1994) .
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda ( Drucker,1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996) 4. Kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha (
Soeharto Prawiro,1997)
B. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
Karakteristik
Kewirausahaan
1. Motif Berprestasi Tinggi Para ahli mengemukakan bahwa seseorang
memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu,yaitu motif
berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhada (dalam Suryana, 2003 : 32)
motif berprestasi adalah suatu nilai
sosial yang menekankan pada hasrat utuk mencapai yan terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Seprti yang dikemukakan oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yang
dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tingkatan
pemuasannya. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan
untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya.wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki
cirri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34):
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan
dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang
segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal
yang tinggi
4. Berani menghadapi resiko dengan
penuh perhitungan
5. Menyukai tantangan dan melihat
tantangan secara seimbang. Jika tugas yang diembannya sangat ringan.maka
wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang
paling sulit yang memungkinkan pecapaian keberhasilan sangat rendah.
2. Selalu Perspektif Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu
menatap depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang
berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya ( Suryana,2003 : 23). Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah
ada. Walaupun dengan resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif
harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa
depan. pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan
karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah
kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir
sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang
ditulis Suryana (2003 : 24), mengungkapkan bahwa ide kreativitas sering muncul
ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan
berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari asalnya
tidak ada. Dari definisi di atas, kreativitas mengandung pengertian yaitu : 1.
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. 2. Hasil
kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru 3. Menggantikan
sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik
4. Memiliki Perilaku
Inovatif Tinggi Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah
sesulit yang dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan kepada kita
bahwa para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya adalah
manusia biasa. Sebeer Bathia, seorang digital entrepreneur yang meluncurkan
hotmail.com pada tanggal 1996, baru menyadari hal ini ketika ia berguru kepada
orang-orang seperti Steve Jobs, penemu computer pribadi (Apple). Dan kesadaran
itu membuatnya cukup percaya diri ketika menetapkan harga penemuannya senilai
400 juta dollar AS kepada Bill Gates, pemilik mocrosoft yang juga manusia
biasa.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung
Jawab Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad
yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan
digelutinya, di dalam menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus
memiliki tekad yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan
usahanya, ia tidak setengah setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
bekerja keras dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar.
Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti maka
wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh
karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan
pekerjaannya, serta memiliki etos keja dan tanggung jawab yang baik.
6. Mandiri atau Tidak Ketergantungan Sesuai dengan inti dari jiwa
kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempuyai kemampuan
kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan
peluang usaha dalam pikrannya, dia dapat mandiri dalam usaha yang digelutinya
tanpa harus bergantung pada orang lain. Seorang wirausaha harus dituntut untuk
selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber
yang di sekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberkan kepuasan kepada knsumen.
7. Berani Mengambil Resiko Richard Cantillon, orang pertama yang
menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke 18, mengatakan bahwa wirausaha
adalah seseorang yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan
hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitugan yang matang. Ia
berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh
sebab itu wirasaha selalu berani engambil resiko yang moderat, artinya resiko
yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko
yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang
mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas
dan obyektif, dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya ( Suyana,
2003 : ).
8. Selalu Mencari Peluang Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang
positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan
atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis
dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan
tanggapan yang positif tersebut.
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan Wirausahawan yang berhasil juga merupakan
pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus mencari
peluangpeluang, mengumpulkan sumber daya ( bahan, manusia, teknologi, dan modal
) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, menentukan tujuan, baik untuk
mereka sendiri maupun untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang
lain untuk mencapai tujuan.
10. Memiliki Kemampuan Manajerial, Salah satu jiwa kewirausahaan yang
harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk managerial usaha yang
sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengkoordinasikan usaha, mengelola usaha dan sumer daya manusia,
mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang
kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari
seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan eberhasilan yang diperoleh tetapi
kegagalan usaha yang diperoleh Karakteristik Wirausaha Menurut McGraith &
Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha.
Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai berikut.
1. Action oriented. Seorang entrepreneur selalu ingin segera bertindak,
sekalipun situasinya tidak pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah
see and do. Bagi mereka, resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk
dihadapi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.
2. Berpikir simpel. Sekalipun dunia telah berubah menjadi sangat
kompleks, mereka selalu belajar menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu
tinggi, mereka bukanlah manusia teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan
yang kompleks. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah
satu demi satu secara bertahap.
3. Mereka selalu mencari peluang-peluang baru. Apakah itu peluang usaha
yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang sama. Untuk usaha-usaha
yang baru, mereka selalu mau belajar yang baru, membentuk jaringan dari bawah
dan menambah landscape atau scope usahanya. Sedangkan dalam usaha yang sama,
mereka selalu tekun mencari alternatif-alternatif baru, seperti model, desain,
platform, bahan baku, energi, kemasan, dan struktur biaya produksi. Mereka
meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan juga
dengan cara-cara baru.
4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi. Seorang wirausaha bukan hanya
awas, memiliki mata yang tajam dalam melihat peluang, atau memiliki penciuman
yang kuat terhadap keberadaan peluang itu, tetapi mereka bergerak ke arah itu.
Peluang bukan hanya dicari, diciptakan, dibuka, dan diperjelas. Karena
wirausaha melakukan investasi dsn menanggung resiko, maka seorang wirausaha
harus memiliki disiplin yang tinggi. Wirausaha-wirausaha yang sukses bukanlah
pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya beres, dan apa yang
dipikirkan dapat dikerjakan segera. Mereka bertarung dengan waktu karena
peluang selalu berhubungan dengan waktu. Apa yang menjadi peluang pada suatu
waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu
hilang, belum tentu akan kembali lagi. Setiap gagasan brilliant dan inovasi
biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai nilainya
(value chain).
5. Hanya mengambil peluang yang terbaik. Cara penilaian peluang tersebut
ada pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung didalamnya, masa depan yang lebih
cerah, kemampuan menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Semua itu
biasanya dikaitkan dengan "rasa suka" terhadap objek usaha atau
kepercayaan bahwa dia "mampu" merealisasikannya. Pada akhirnya,
sukses yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam
memilih.
6. Fokus pada eksekusi. Wirausaha bukanlah orang yang bergulat dengan
pikiran, merenung atau menguji hipotesis, melainkan orang yang fokus pada
eksekusi. Mereka tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau berputar-putar
dalam pikiran penuh keraguan. "Manusia dengan entrepreneur mindset
mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan yang dipikirkan
daripada menganalisa ide-ide baru sampai mati" (McGraith dan Mac Millan,2000,hlm.3).
Mereka juga adaptif terhadap situadi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan
fakta-fakta baru atau kesulitan di lapangan.
7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti. Seorang
wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan pikiran setiap
orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Mereka membangun jaringan
daripada melakukan impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestraktor atu dirigen
musik, dia mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan
instrumeninstrumen yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada musik yang
disukai penonton. Untuk itu, dia harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang,
membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.
C. NILAI DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Nilai Wirausaha Menurut Suryana
(2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaaan yaitu :
1. Percaya diri, kepercayaan diri
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan,
semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya.
2. Berorientasi tugas dan hasil, seseorang
yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah seseorang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan
dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan
berinisiatif.
3. Keberanian mengambil resiko,
tergantung pada daya tarik setiap alternatif, persediaan untuk rugi dan
kemungkinan relative untuk sukses atau gagal. Kemampuan utnuk mengambil resiko
ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, dan
kemampuan untuk menilai resiko.
4. Kepemimpinan kewirausahaan memiliki
sifat sifat kepeloporan keteladanan, tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih
menonjol, dan mampu berfikir divergen dan konvergen.
5. Keorisinilan : kreativitas da
keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda,
sedangkan keinovasian adalah kemampuan untuk bertindak yang baru dan berbeda
Perilaku Wirausaha
Menurut Kathleen L. Hawkins dan Peter
A. Turla ( dalam Suryana,2001 :25-26), pola tingkah laku kewirausahaan
tergambar dalam perilaku dan kemampubaca juga Komunikasi nonverbal dalam berbisnis an sebagai berikut : Kepribadian, aspek ini
bias diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, keberanian menghadapi
resiko, memiliki dorongan dan kemauan kuat. Kemampuan hubungan, oprasionalnya
dapat dilihat dari indicator komunikasi dan hubungan antar personal,
kepemimpinan dan manajmen Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk
dan harga, periklanan dan promosi Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap
uang dan cara mengatur uang.
Mengembangkan pribadi wirausaha identik
dengan mengembangkan perilaku wirausaha yaitu mengenali diri sendiri dan
kendala yang dihadapinya sebagai langkah awal. David McClelland ( dalam
Suryana, 2001 : 26 ) mengemukakan enam cirri perilaku kewirausahaan yaitu :
Ketrampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat dan bukan
atas dasar kebetulan belaka Bersifat energetic, khususnya dalam bentuk berbagai
kegiatan inovatif Tanggug jawab individual Mengetahui hasil-hasil dari berbagai
keputusan yang diambilnya, dengan tolak ukur satuan uang sebagai indicator
keberhasilan. Mampu mangatisipasi berbagai kemungkinan di masa dating Memiliki
kemapuan berorganisasi, yaitu bahwa seorang wirausaha memiliki kemampuan
ketrampilan, kepemimpinan dan managerial.
Kemampuan seorang wirausaha dalam
mengelola sumber daya, seperti tenaga kerja, finansial, dan teknologi merupakan
tuntutan praktis yang harus dikuasai oleh seorang wirausaha. Ketiga faktor
tersebut merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap pengelolaan
operasional organisasi seharihari.Kemampuan seorang wirausaha dalam memasarkan
produk akan tercermin dari langkahlangkah pemasaran yang ditempuhnya. Agar
seorang wirausaha berhasil dalam memasarkan produknya, terdapat tiga langkah
yang harus ditempuh, yaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan,
menganalisis segmen pasar dan menentukan target market, serta merencanakan
strategi bauran pemasaran untuk target market-nya. Menggunakan sumber daya luar
dan kemitraan merupakan cara yang baik untuk membantu seorang wirausaha dalam
mengembangkan kemampuan usahanya, mencari informasi dari berbagai sumber, serta
mencari solusi dari masalah usaha yang dihadapi.Menggunakan sumber daya luar
dan kemitraan merupakan cara yang baik untuk membantu seorang wirausaha dalam
mengembangkan kemampuan usahanya mencari informasi dari berbagai sumber, serta
mencari solusi dari masalah usaha yang dihadapi.
Pembahasan Tuntas konsep kewirausahaan (Pengertian, Karateristik, Nilai dan perilaku kewirausahaan)
Reviewed by Wichi
on
15:43:00
Rating:
No comments: