Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Menganalisis Jabatan
A.
Pengertian
analisis jabatan
Analisis pekerjaan adalah sebuah
teknik manajemen yang amat penting karena analisisi pekerjaan akan menghasilkan
informasi yang amat diperlukan untuk mendesain atau mengembangkan organisasi,
rekrutmen, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan, serta penggajian.
(Amstrong 2004 )
Analisis pekerjaan merupakan
suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan
kepada orang lain untuk tujuan manajemen. (Umar 2004 )
Analisis jabatan merupakan suatu
langkah penting yang harus dilakukan oleh pelaksana kegiatan fungsi SDM, karena
merupakan muara dari beragam informasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan
fungsi – fungsi SDM, seperti perekrutan dan selekssi, pelatihan, kompensasi,
dan evaluasi kinerja.
B.
Tahapan pembuatan analisis jabatan
Gary dessler mencantumkan enam
langkah atau tahap untuk membuat analisi jabatan, yaitu identifikasi, analisis
informasi, tambahan yang sesuai, pemilihan posisi, analisis jabatan, analisis
informasi dari rekan kerja dan pembuatan deskripsi jabatan serta spesifikasi
jabatan. Keenam tahap tersebut harus dilaksanakan seluruhnya dan secara
berurutan.
Tahap pertama
Melakukan identifikasi. Pembuatan
analisi jabatan harus tau kegunaan informasi yang dikumpulkannya. Hal ini perlu
dilakukan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan informasi.
Tahap kedua
Melakukan analisis informasi
tambahan yang sesuai, seperti struktur organisasi, bagan proses produksi, serta
deskripsi jabatan yang telah ada. Hal ini perlu dilakukan agar analisator dapat
mengetahui kaitan antara pekerja yang satu dengan yang lain, dapat mengetahi
beban kerja yang ada, serta dapat mengetahui perbedaan antara deskripsi jabatan
yang telah dibuat dan fakta yang ada.
Tahap ketiga
Analisator memilih posisi atau
jabatan yang akan dianalisi, misalnya jabatan penyelia. Pemilihan posisi yang
akan dianalisis ini merpakan salah satu cara terbaik, terutama bila jabatan
atau posisi yang akan dianalisis sanagt banyak jumlahnya. Pemilihan jabatan
yang akan dianalisis ini, misalnya melakukan penelitian dengan menggunakan
sampel.
Tahap keempat
Melakukan analisis jabatan yang
sebenarnya. Jabatan atau posisi yang telah dipilih pada langkah ketiga
analisis, dengan cara mengumpulkan data aktifitas jabatan, perilaku karyawan
yang diperlukan untuk mengisi jabatan tersebut, kondisi kerja, serta kemampuan
karyawan yang diperoleh untuk melaksakan pekerjaannya pada jabatan tersebut.
Tahap kelima
Hasil analisis jabatan yang telah
dilakukan pada langkah keempat diperbandingkan dengan informasi yang diperoleh
dari rekan kerja. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga objektivitas jawaban.
Tahap keenam
Analisator mengembangkan deskripsi
jabatan dan spesifikasi jabatan berdassarkan hasil dari kelima tahap analisis
yang telah dilakukan. Deskripsi jabatan memberi informasi dasar tenatng
jabatan, termasuk nama jabatan, hubungan pelapor, manfaat secara keseluruhan
serta tanggung jawab dan tugas atau kewajiban yang utama. Spesifikasi jabatan
adalah karakteristik yang perlu dimiliki oleh setiap orang untuk memenuhi
persyaratan suatu jabatan.
C.
Langkah
– langkah utama dalam analisis pekerjaan
Hasil analisis pekerjaan secara
garis besar terdiri atas:
1.
Isi
pekerjaan
2.
Lingkup
pekerjaan
3.
Klasifikasi
pekerjaan
Ketiga hasil analisis pekerjaan
tersebut antara lain dapat diperoleh melualui langkah –langkah berikut :
1.
Penentuan
tugas –tugas
2.
Penentuan
kegiatan - kegiatan dalam pekerjan
3.
Penetuan
perilaku – perilaku
4.
Penentuan
kewajiban – kewajiban yang harus dilaksanakan
5.
Penetapa
pengetahuan
6.
Penetapan
kemapuan –kemampuan
7.
Penetapan
kecakapan –kecakapan
8.
Penetapan
kepribadian, sikap , ketangkasan, dan karakteristik fisik dan mental yang
diperlukan dalam pekerjaan.
Klasifikasi pekerjaan baik
berdasarkan tingkat tanggung jawab maunpun jenis kerja merupakan aktifitas
utama kedua yang sangat penting dan dikehendaki bagi pengawasan ekstrenal ,
keadilan penggajian dan efisiensi (gomes, 1995 ).
D.
Tujuan
analisis pekerjaan
Beberapa tujuan analisis
pekerjaan adalah sebagai berikut ( bernandin dan joyce ):
Berisi iformasi identifikasi,
riwayat, kewajiban kewajiban, pertanggung jawaban, spesifikasi atau standar
standar pekerjaan.
2 .
Job
classification
Pengelompokan, pengkelasan, dan
jenis –jeis pekerjaan berdasarkan rencna sistematik tertuntu.
3 .
Job
evaluation
Merupakan prosedur klasifikasi
pekerjaan berdasarkan kegunaan di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja
luar yang terkait.
4 .
Job
design restructuring
Meliputi usaha usaha untuk
merelokasi dan menstrukturalisasi kegiatan kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai
kelompok.
5 .
Personel
requirement / specifications
Spesifikasi ini adalah
kualifikasi minimal untuk suatu pekerjaan. Penyususnan persyaratan –persyaratan
atau spesifikasi – spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, misalnya
pengetahuan , skil, ketangkasan, sifat –sifat dan ciri –ciri yang diperlukan
bagi keberhasilan pekerjaan.
.
Performance
appraisal
Penialain sistematis yang
dialkuakn oleh para supervisor terhadap performasi pekerjaan dari para pekerja.
Tujuan penting dari penilaian performansi adalah mempengaruhi performansi para
pekerja melalui keputusan –keputusan administrasi, misalnya promosi, lay off
atau pemberhentian sementara, transfer masuk maupun keluar, kebijakan gaji, dan
pemberian informasii mengenai kemampuan yang dibutuhkan pekerja maupun kekurangan
yang terkait pekerjaan.
7 .
Worker
mobility
Analisis pekerjaan diperlukan
untuk mendukung mobilitas pekerja dalam karir, yang meliputi dinamika posisi –
posisi, okupasi – okupasi dan pekerjaan tertentu.
8 .
Efficiency
Suatu pekerjaan disebut efisiensi
apabila mencakup integrasi proses kerja yang optimal dan didukung perencanaan
yang baik dalam keamanan peralatan dan fasilitas fisik lainnya. Proses
pengintegrasian pekerjaan perlu memperhatikan efisiensi tentang prosedur prosedur
kerja, susunan kerja, dan juga prosedur –prosedur kerja sebagai referensi
tertentu pada aktifitas aktifitas pekerjaan.
9 .
Safety
Fokus perhatian safety
dititikberatkan pada penghentian, pengeliminasi atau menghindari kondisi
kondisi fisik, kondisi- kondisi lingkungan dan perilaku perilaku kerja yang
tidak aman.
- Human recources planning
Perencanaan SDM akan selalu
meliputi upaya perencanaan agar memperoleh the right mans in the right places
and in right times, untuk mnencapai kemanfaatan yang sebesar besarnya atas
keberadaan SDM dalam suatu organisasi atau perusahaaan.
- Legal / quasi legal requirements
Analisis pekerjaan juga
diperlukan untuk menyusu regulasi regulasi dan berbagai ketentuan
organisasional.
E.
Uraian
pekerjaan
Uraian pekerjaan /
job description adalah analisis pekerjaan pada tingkat operasional. Uraian
pekerjaan merupakan rumusan kewajiban dan tanggung jawab dalam pekerjaan –
pekerjaan tertentu yang disusun secara jelas dan teratur ( Edwin b. flippo).
Informasi yang didapat dalam uraian
pekerjaan :
Informasi tentang sifat pekerjaan
dan informasi tentang sosok SDM yang mungkin sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Uraian pekerjaan merupakan
kelanjutan langkah dalam analisis pekerjaan. Sebagian besar deskripsi pekerjaan
sebaiknya mencakup hal hal ( umar,2004 ):
- Nama
- Detail identifikasi
- Nama penjabat
- Garis pelapor
- Tujuan pokok pekerjaan
- Tugas dan tanggung jawab
- Konteks
- Kontak
- Bawahan
- Dimensi
- Kondisi pekerjaan
- Pengetahuan, keahlian dan pengalaman
- Kompetensi
- Informasi lain
- Tanda tanga dan tanggal
F.
Spesifikasi
pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan / job
specification / persyaratan pekerjaan adalah analisis pekerjaan yang memuat
persyaratan persyaratan kemampuan yang harus dipunyai oleh SDM untuk melakukan pekerjaan yang terdapat dalam
uaraian pekerjaan.
ada tujuh factor pribadi yang
perlu diperhatikan dalam menentukan persyaratan pekerjaan :
- Penampilan fisik
- Kemampuan diri
- Inteligensi
- Sikap prilaku
- Minat
- Kepribadian
- Lingungan
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Menganalisis Jabatan
Reviewed by Wichi
on
09:28:00
Rating:
No comments: