pentingnya psikologi pendidikan untuk seorang guru
Setiap individu meliki perbedaan-
perbedaan pada setiap bidang, mulai dari intelegensi, minat, bakat dan
kepribadian. Maka dari itu tugas guru ialah mendidik siswa kearah yang benar.
Guru juga harus memahami cara belajar siswa agar siswa lebih mudah menerima
pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Guru harus mengetahui tentang minat,
bakat dan kepribadian setiap peserta didiknya, yang dapat diketahui lewat
proses belajar mengar, interaksi dan lainnya.
1.
Pengertian Karateristik
Karateristik adalah ciri –ciri perseorangan yang bersumber
dari latar belang pengalaman yang dimiliki peserta didik termasuk aspek lain
yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ciri fisik serta emosional
yang berpengaruh terhadap keefektifan pembelajaran. Karateristik ini dapat
membedakan yang satu dengan yang lainnya. Karateritik ini perlu dipahami guru
untuk mengetahui perbedaan dan kebutuhan belajarnya agar guru dapat memberikan
pelayanan yang sesuai. Berikut ialah karateristik yang harus dipahami oleh
seorang guru :
A.Intelegensi
Alred Binet pada tahun 1857-1911
bersama Theodore simon mendefenisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk
mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan,kemampuan untuk mengubah arah
tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik
diri sendiri.Pada tahun 1916 Lewis Madison mendefenisikan intelegensi sebagai
kemampuan seseorang untuk berpikirir abstrak.Defenisi lain tentang intelgensi
dikemukakan Weschler tahun 1965 sebagai kempuan untuk bertindak dengan tujuan
tertentu,berpikir secara rasional,serta menghadapi lingkungan dengan efektif. Tahun
1986 Walters dan Gardner mendefenisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan
atau serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau
produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu. Dari berbagai defenisi
tentang inteligensi dapat diambil suatu pemahaman yang sama bahwa inteligensi
adalah kemampuan menunjukkan fikiran dengna jernih, pengetahuan mengenai
masalah yang dihadapi, kemampuan mengambil keputusan dengan tepat, kemampuan
menyelesaikan masalah secara optimal.
Inteligensi
menurut Thorndike dapat diklasifikasikan pada tiga bentuk kemampuan :
a).
kemampuan abstraksi yaitu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan
dan symbol-simbol,
b).
kemampuan mekanik yaitu suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan
alat-alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan
aktifitas indra gerak (sensory-motor)
c).
kemampuan social yaitu suatu kemampuan untuk menghadapi orang lain disekitar
diri sendiri dengan cara-cara yang efektif.
Factor
– factor yang mempengaruhi intelegensi :
1.
factor keturunan
2.
factor lingkungan
B.Bakat
Bakat adalah adalah kemampuan dasar seseorang
untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun
hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis
akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang
kurang berbakat dalam bidang tersebut.
Jenis-jenis
bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang
berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang
berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni,
pemimpin, penceramah, olahraga.
Selain itu
bakat khusus terbagi lagi , yaitu :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang
konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang
konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolastik
Kombinasi kata
– kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,
berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini
merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton,
Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang
bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran –
ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat mekanik
Bakat tentang
prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati,
menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan
yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu
hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para
arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison,
Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal
Bakat tentang
tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik)
Bakat tentang
penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik,
stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.
C. Minat
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan
menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa
puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).Minat adalah suatu perangkat mental
yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka,
rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan
dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada
suatu kegiatan yang diminatinya.
Jenis – jenis minat (Guilford, 1956)
:
1.
Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
·
Minat
profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
·
Minat komersial : minat pada pekerjaan
dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
·
Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan
luar, dan lain – lain.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh
kepuasan atau hobi. Misalnya
petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.
D. Kepribadian
Pengertian
kepribadian adalah sikap perasaan ekspresi akan terwujud dalam tindakan
individu jika di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap individu memiliki
kepribadian yang berbeda-beda.
peranan Intelegensi / kecerdasan setiap
orang sangat mempengaruhi kreativitas, bakat , dan prestasi belajarnya.
Seseorang yang Tingkat intelegensinya (IQ) tinggi belum tentu memiliki
kreativitas, bakat, dan prestasi belajarnya tinggi pula karena setiap individu
memiliki motivasi yang berbeda. Tetapi individu yang memiliki IQ lebih tinggi
akan lebih mudah berkreativitas dan meraih prestasi belajar yang tinggi
dibandingkan dengan yang memiliki IQ rendah.Untuk mepermudah guru dalam proses
pembelajaran maka diharapkan guru memahami setiap peserta didiknya. Agar tidak
terjadi kesulitan proses belajar mengajar.
pentingnya psikologi pendidikan untuk seorang guru
Reviewed by Wichi
on
21:42:00
Rating:
No comments: